• humas@smkn1-bangil.sch.id
  • 0822-2833-8520
News Photo

7 Hal yang Wajib Kamu Persiapkan untuk Menjadi Freelance Designer

Menjadi seorang designer freelance mungkin sudah menjadi impian sebagian orang yang ingin terjun langsung dalam industri kreatif. Banyak yang berani terjun langsung sebagai designer freelance dengan alasan ingin bekerja sesuai passion. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa dengan menjadi designer freelance mereka tetap bisa bekerja sesuai waktu yang mereka inginkan. Tak hanya itu saja, masih banyak alasan lainnya mengapa sebagian orang memilih bekerja sebagai pekerja lepas khususnya sebagai designer.

Sebagian perusahaan yang bergerak di industri kreatif pun kini tengah gencar-gencarnya membuka lowongan kerja freelance Jakartalowongan kerja freelance Surabaya, dan lowongan kerja freelance Bandung untuk dapat mengisi posisi sebagai freelance designer ini. Jika kamu juga tertarik, mungkin tak ada salahnya pula kamu mencoba peruntungan dengan menjadi seorang freelance designer. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan ketika menjadi seorang freelance designer, khususnya jika kamu mengerjakan sebuah website. Akan ada banyak petualangan di industri kreatif yang akan kamu rasakan, tentunya perualangan ini akan menjadi pelengkap tantangan kamu yang baru saja memulai karir di bidang design web.

Di tahun pertama kamu bekerja sebagai freelance designer, akan ada banyak pengalaman eksperimental yang bakal kamu rasain. Nah, untuk mempersiapkan mental kamu kali ini Mamikos akan membantu kamu lewat informasi yang akan Mamikos sampaikan berikut ini. Ada 7 hal yang wajib untuk kamu persiapkan ketika kamu sudah memutuskan untuk menjadi freelance designer. Apa saja ketujuh hal tersebut? Berikut Mamikos berikan lebih jelasnya.


7 Hal yang Wajib Kamu Persiapkan untuk Menjadi Freelance Designer

Designer sesungguhnya mempunyai cakupan yang sangat luas. Walaupun penjurusannya berputar dengan landasan design, ada beberapa spektrum yang mempunyai perbedaan yang signifikan sehingga hanya orang2 tertentu saja yang punya kemampuan untuk mendalaminya. Graphic designer atau desainer grafis adalah salah satu bidang design yang terus naik daun. Setelah komputer menjadi media dimana kreatifitas bertemu kuas dan pensil, jurusan ini semakin banyak peminatnya. Bukan hanya para profesional yang memang mencari hidup dari hasil karyanya, tapi banyak designer amatir yang menjamur yang tidak kalah hebatnya.

Freelance designer adalah seorang yang berkerja lepas di bidang design (tidak terikat dengan suatu perusahaan) dan memiliki jam kerja tidak tentu dan bisa bekerja dimana saja. Ada banyak cara menjadi desainer grafis khususnya freelance desain grafis online. Upah desainer grafis atau penghasilan desain grafis memang cukup menjanjikan. Karena cara sukses desain grafis yang paling utama adalah bisa menentukan harga desain grafis. Syarat jadi desainer grafis juga tidak terlalu rumit, asalkan kamu memiliki skill di bidang ini maka kamu pun siap menjadi seorang freelance designer khususnya design grafis. Untuk lebih jelasnya berikut Mamikos beirkan 7 hal yang wajib untuk kamu persiapkan ketika kamu sudah memutuskan untuk menjadi freelance designer.

1. Adapt or Die


Menjadi seorang freelance designer ibaratkan seekor bunglon yang harus bisa menyesuaikan diri dengan baik dalam setiap projek. Oleh karena itu, pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang pun dibutuhkan. Karena setiap klien akan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Hal ini yang membuat kenapa designer merupakan profesi yang sangat berat.

2. Skill to Win, Style to Shine


Menguasai software grafis seperti Photoshop, CorelDraw, dan Illustrator saja tidak cukup. Namun, memiliki sense of estetika yang tinggi dan kemudian mengeksekusinya dengan bantuan software, itu baru benar. Keduanya saling berkaitan. Memiliki seni yang tinggi tapi tak bisa mengoperasikan software sama juga bohong, begitu pula sebaliknya. Memiliki kemampuan menggambar manual juga akan menjadi poin plus tersendiri. Selain itu, harus memiliki lautan ide yang banyak, memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan juga cara memasarkan skill.

3. Menentukan Karier


Ada tiga macam tempat bagi seorang desainer untuk melesatkan kariernya, yaitu Studio, In-House, dan Freelance. Agar karier ke depan kamu tidak membingungkan dan berantakan, mungkin kamu hanya bisa mencoba salah satunya, ya. Jika kamu sudah memutuskan untuk menjadi seorang freelance designer, maka fokuslah pada keputusanmu tersebut.

Ketika kamu telah menjadi freelancer berarti kamu memiliki kebebasan waktu yang sangat baik bahkan berlebih. Menjadi designer freelance berarti harus membangun pasar sendiri dan menjemput bola untuk mendapatkan orderan kerjaan. Designer freelance akan memiliki kebebasan waktu yang cukup, akan tetapi bisa jadi mengalami kebosanan, dan gaji yang tidak tetap sehingga sering menimbulkan kekhawatiran bagi diri sendiri. Apalagi, bagi yang sudah berkeluarga. Tapi tidak apa-apa. Di era di mana internet sudah menjadi tool keren untuk marketing, hal-hal seperti itu tak usah dikhawatirkan. Sudah terbukti juga kan banyak freelancer yang sukses.

4. Always Happy and Fun


Sangat tidak lucu bukan bila seorang designer tidaklah kreatif. Tapi, bisa jadi terkadang kreativitas memang mengalami kementokan. Terdapat beberapa cara agar menjadi pribadi yang kreatif dan memiliki stok ide yang cukup baik. Jadilah pribadi yang periang dan penuh gairah. Kondisi seperti itu akan membuat pikiran selalu fresh dan bersemangat mengerjakan proyek-proyek. Selain itu, tetaplah tenang dalam menghadapi setiap permasalahan meskipun kamu tengah menghadapi proyek-proyek yang sulit untuk diselesaikan. Deadline hanyalah pemacu agar kita berusaha lebih keras dan memaksimalkan kreativitas. Percayalah, saat telah berhasil menyelesaikan ‘tantangan’ proyek tersebut, rasanya akan sangat memuaskan sekali.

5. Koleksi Inspirasi


Sudah tidak asing lagi, menyimpan berbagai inspirasi dari yang bersifat maya hingga nyata, adalah kesibukan seorang desainer. Browsing berjam-jam biasanya memang hanya untuk mencari inspirasi. Nah, agar kreativitas tetap berjalan, arsipkanlah segala yang telah disimpan dalam komputer, pilah-pilahlah apakah itu file gambar berupa brosur, poster, flyer, wallpaper, dan inspirasi lainnya. Agar suatu saat, dapat dengan mudah untuk dipanggil kembali inspirasi tersebut.

6. Bergabung dengan Komunitas


Ada banyak forum desain dalam dunia maya. Apalagi, setelah adanya Facebook, banyak sekali grup-grup yang bisa digunakan sebagai komunitas pembelajaran, misalkan DesignDiary, JogjaForce, Tribute Troopers, Institut Vector Indonesia, dan lain sebagainya. Komunitas atau organisasi secara offline yang harus diikuti adalah Asosiasi Desain Grafis Indonesia, yang tiap kota besar biasanya ada chapter-nya. Atau, bikinlah komunitas sendiri. Di Depok, ada Depok Creative yang diketuai oleh Lahandi Baskoro, misalnya dan masih banyak lagi komunitas-komunitas yang berbasis sharing kreativitas secara rutin dan seringnya juga gratisan.

7. Memasang Portofolio


Koleksi hasil karya sangat penting. Dalam ranah online, banyak sekali website yang menyediakan tempat untuk menyimpan portofolio yang bisa menjadi bargainning position dan bisa ditawarkan kepada klien, misalnya adalah deviantart.com, behance.net, shadowness.com, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan kartu nama, dan alamat promosi pribadi lainnya, cantumkan selalu alamat website yang menjadi tempat penyimpanan portofolio. Lebih bagus lagi, bila website tersebut adalah web pribadi.

Demikian informasi yang dapat Mamikos berikan kepada kalian semua yang tertarik menjadi seorang freelance designer. Jika tips-tips diatas masih dirasa belum cukup untuk meyakinkan kamu melangkah sebagai seorang freelance designer, silahkan temukan tips dan fakta unik lainnya seputar freelance designer hanya di situs Mamikos.

sumber https://mamikos.com/

Share This News

Comment

Do you want to get our quality service for your business?